SRMA 18 Blora, Sekolah Gratis untuk Anak Rakyat, Harapan Baru Cepu Raya

 

Bangunan SRMA 18 Blora

Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 18 Blora kini resmi berjalan. Sejak pertengahan Juli lalu, 50 anak dari keluarga tidak mampu sudah mulai menempuh pendidikan gratis dengan sistem asrama di Cepu.


Cepu, cepu.or.id – Pendidikan gratis dengan konsep boarding school kini benar-benar hadir di Cepu. SRMA 18 Blora sudah menerima angkatan pertama sebanyak 50 siswa, terdiri dari 17 laki-laki dan 33 perempuan, semuanya berasal dari keluarga kurang mampu.

Sebelumnya, pada pertengahan Juli 2025, Bupati Blora Dr. Arief Rohman bersama jajaran Forkopimda meninjau kesiapan sekolah dan fasilitas asrama. Kala itu ia menegaskan dukungan penuh agar sekolah rakyat ini menjadi langkah nyata menghadirkan keadilan pendidikan.

“Kita ingin SRMA benar-benar bermanfaat, bukan hanya untuk anak-anaknya, tapi juga bagi keluarga mereka,” kata Bupati Arief saat kunjungan persiapan lalu.


Fasilitas boarding SRMA 18 Blora di Cepu

Hidup di Asrama, Tantangan Baru

Kini, aktivitas belajar dan kehidupan berasrama sudah berjalan hampir dua bulan. Para siswa mulai beradaptasi dengan ritme baru, belajar di kelas, kegiatan asrama, hingga pembinaan karakter dari guru dan wali asrama.

Kehidupan berasrama menjadi tantangan tersendiri. Anak-anak yang biasanya membantu orang tua di rumah, kini harus belajar mandiri. Meski semua kebutuhan ditanggung negara, beberapa orang tua tetap menyisihkan uang jajan. Fenomena itu terlihat ketika sebagian siswa lebih senang belanja di toko modern seperti Indomaret, meski harganya relatif mahal.


Fasilitas dan Pengajar

SRMA 18 Blora menempati gedung dua lantai dengan ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, ruang UKS, hingga mushola. Asrama putra dan putri juga dipisahkan dengan fasilitas makan bersama serta area jemuran.

Untuk tenaga pengajar, sekolah sudah menyiapkan 17 guru dan 2 wali asrama yang bertugas membimbing keseharian siswa. Kepala sekolah Tri Yuli Setyoningrum menekankan, peran guru di SRMA bukan hanya mengajar, tapi juga mengasuh dan membangun kemandirian anak-anak.


Ruang belajar sementara SRMA 18 Blora di Cepu

Rencana Pengembangan

Meski baru berjalan, Pemkab Blora sudah menyiapkan langkah pengembangan lebih lanjut. Lahan seluas 7 hektar di sekitar PDAM Cepu disiapkan untuk memperluas program Sekolah Rakyat ke jenjang SMP dan SMA.


Kisah Bayu, Siswa SRMA

Salah satu siswa, Bayu Putra, alumni SMP Negeri 4 Cepu, merasa bangga bisa bersekolah di SRMA. Ayahnya bekerja sebagai buruh bangunan, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga.

“Senang karena bisa sekolah gratis. Cita-cita saya jadi petugas pemadam kebakaran. Semoga bisa membahagiakan orang tua,” tutur Bayu.


Dengan hadirnya SRMA 18 Blora, Cepu Raya kini punya wajah baru dalam dunia pendidikan. Sekolah gratis dengan konsep asrama ini bukan sekadar janji di atas kertas, tapi sudah nyata berjalan. Tinggal bagaimana pemerintah, masyarakat, dan orang tua bergandengan tangan agar sekolah ini benar-benar menjadi harapan baru anak rakyat.


📌 Liputan pendidikan cepu.or.id :  Membaca dinamika kehidupan siswa SRMA 18 Blora.