Pemeriksaan Kebuntingan Sapi di Blora, Niat Baik DP4, Tapi Apa Cukup?

Petugas DP4 Blora memeriksa sapi betina produktif di Pasar Pon, Kabupaten Blora

Suasana Pasar Pon yang Berbeda

Rabu, 3 September 2025, Pasar Hewan Pon di Kabupaten Blora terasa lebih hidup. Tim kesehatan hewan dari Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) menggelar layanan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) sapi betina produktif.

Puluhan peternak ikut serta, membawa ternak mereka untuk diperiksa. Hasilnya cukup menggembirakan, sekitar 40 persen sapi dinyatakan positif bunting. Setiap sapi yang terkonfirmasi diberi stempel khusus, semacam “sertifikat informal” yang diyakini bisa menaikkan nilai jual.


Putihnya Manfaat yang Patut Disyukuri

  • Peternak Terbantu – Mereka jadi tahu kondisi ternaknya, apakah bunting atau tidak.

  • Nilai Ekonomi Naik – Stempel dari DP4 memberi kepercayaan lebih bagi calon pembeli.

  • Data Produktivitas – Pemeriksaan rutin bisa membantu memetakan potensi populasi ternak di Blora.

  • Respon Positif – Peternak seperti Isnu merasa lebih percaya diri karena sapinya dinilai lebih berharga setelah dapat stempel.

Dari sisi niat, jelas DP4 berusaha mendekatkan layanan ke masyarakat.


Hitamnya Kesan “Kurang Kerjaan” yang Perlu Dibenahi

Namun, ada sisi lain yang harus dikritisi :

  1. Fokus Program
    Apakah benar DP4 seharusnya sibuk memeriksa sapi di pasar? Bukankah ada ruang lebih strategis seperti edukasi kesehatan ternak, perbaikan kandang, atau inovasi pakan?

  2. Sertifikasi Informal
    Stempel sapi bunting mungkin praktis, tapi tanpa sistem resmi bisa menimbulkan masalah. Bagaimana kalau ada oknum memalsukan stempel? Atau kalau sapi keguguran, siapa yang tanggung jawab?

  3. Skala Kecil
    Hanya puluhan sapi diperiksa, padahal populasi sapi di Blora ribuan. Apakah ini dampaknya benar-benar signifikan, atau sekadar pencitraan program?

  4. Efisiensi Tenaga DP4
    Pegawai teknis yang berpendidikan tinggi mestinya diarahkan ke program pengembangan jangka panjang, bukan sekadar jadi “stempel sapi keliling”.


Jalan Tengah, Apresiasi Plus Dorongan

Ya, kita tetap harus apresiasi DP4 Blora. Program ini punya niat baik dan memberi manfaat langsung. Tapi supaya tidak terkesan “kurang kerjaan”, sebaiknya langkah berikutnya :

  • Integrasi dengan Data Digital – bikin sistem pencatatan resmi, bukan sekadar stempel manual.

  • Skalabilitas – jangan hanya di Pasar Pon, tapi program harus menjangkau desa-desa peternak.

  • Arah Kebijakan Lebih Besar – jangan berhenti di pemeriksaan, tapi lanjutkan dengan program inseminasi buatan, manajemen pakan, dan pasar sapi modern.


Apa yang Harus Dilakukan Petani-Peternak Cepu Raya

Daripada hanya menunggu program dari dinas, petani-peternak di Cepu Raya bisa mulai mengambil langkah mandiri :

  1. Aktif Periksa Ternak Sendiri
    Jangan tunggu ada layanan di pasar. Manfaatkan inseminator desa atau dokter hewan setempat untuk memeriksa kondisi sapi secara rutin.

  2. Catat Data Ternak
    Mulai biasakan pencatatan sederhana, umur, siklus birahi, riwayat kebuntingan. Data ini bisa jadi pegangan ketika jual beli atau untuk mengakses bantuan pemerintah.

  3. Kelola Pakan Lebih Baik
    Produktivitas ternak sangat tergantung kualitas pakan. Warga bisa mengembangkan pakan fermentasi atau memanfaatkan limbah pertanian.

  4. Bangun Komunitas Peternak
    Dengan bergabung dalam kelompok, peternak bisa berbagi informasi, dapat akses pelatihan, dan lebih kuat dalam penentuan harga jual.

  5. Berpikir Jangka Panjang
    Sapi bunting bukan sekadar harga naik di pasar, tapi investasi populasi. Dengan perawatan baik, anak sapi bisa jadi modal ekonomi keluarga di masa depan.