Baznas Blora Gunakan DTSEN untuk Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

Ketua Baznas Blora, H. Sutaat, menyerahkan bantuan usaha produktif kepada warga penerima manfaat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora

Zakat ASN Disalurkan dengan Basis Data Tunggal

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Blora mulai menegaskan arah barunya dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah. Lembaga ini kini mengacu pada DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) untuk memastikan setiap bantuan benar-benar diterima oleh warga yang berhak.

Kesadaran ini tampak dalam penyaluran program bantuan usaha produktif yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (tanggal sesuai kegiatan). Sebanyak 105 warga penerima manfaat mendapat bantuan berupa peternakan ayam petelur skala rumahan, gerobak dorong, dan gerobak bakso motor.

Program diserahkan langsung oleh Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, M.Si., bersama Ketua Baznas Blora, H. Sutaat, S.Pd.


Seleksi Ketat Berdasarkan Verifikasi Data

Menurut Ketua Baznas Blora, H. Sutaat, penggunaan DTSEN adalah bentuk komitmen lembaga untuk meningkatkan transparansi dan keadilan sosial dalam pendistribusian zakat.

“Seluruh penerima manfaat yang mendapat bantuan hari ini merupakan warga yang terdata dalam DTSEN. Mereka sudah diverifikasi melalui surat keterangan tidak mampu dari desa, foto kondisi rumah, dan survei lapangan tim Baznas,” jelas Sutaat.

Ia menegaskan, proses seleksi dilakukan berlapis, melibatkan pihak desa serta koordinasi dengan Dinas Sosial P3A Kabupaten Blora. Hanya warga yang masuk kategori tidak mampu dalam DTSEN dan lolos survei yang ditetapkan sebagai penerima.

“Kami tidak ingin zakat ini salah sasaran. Karena dana ini berasal dari zakat ASN, maka setiap rupiah harus dipertanggungjawabkan dengan data dan verifikasi lapangan,” tambahnya.


Sinergi Zakat dan Ketahanan Ekonomi Lokal

Bantuan yang disalurkan berupa 80 paket usaha peternakan ayam petelur dan 25 unit gerobak UMKM. Program ini menjadi langkah konkret Baznas dan Pemerintah Kabupaten Blora dalam menyambungkan potensi zakat ASN dengan kebutuhan ekonomi warga bawah.

Bupati Arief Rohman mengapresiasi langkah Baznas yang mulai berbasis data nasional.

“Pendekatan berbasis DTSEN ini penting. Jangan sampai bantuan salah sasaran. Ini sekaligus mendukung misi pemerintah dalam membangun data terpadu dan menurunkan kemiskinan ekstrem,” ujar Bupati Arief.

Bupati juga mengingatkan agar bantuan usaha produktif, khususnya peternakan ayam petelur, benar-benar dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi keluarga.

“Jangan disembelih ayamnya, tapi rawat baik-baik. Telurnya bisa dijual tiap hari, untuk gizi keluarga juga. Ini sejalan dengan program ketahanan pangan Bapak Presiden,” katanya.


Zakat ASN Kembali ke Rakyat

Program bantuan usaha produktif ini sepenuhnya didanai dari zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Blora. Melalui pengelolaan Baznas, zakat yang semula bersifat kewajiban pribadi kini menjadi gerakan sosial terukur untuk pengentasan kemiskinan.

“Kami berterima kasih kepada para ASN yang rutin menyalurkan zakatnya. InsyaAllah dana ini kami kelola dengan amanah, transparan, dan sesuai data. Hasilnya kembali ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tutur Sutaat.


Langkah Lanjut: Dari Data ke Dampak

Setelah penyerahan bantuan, Baznas Blora juga memberikan pelatihan peternakan ayam petelur agar para mustahik tidak hanya menerima bantuan, tapi juga memiliki kapasitas usaha yang berkelanjutan.

Langkah berbasis data seperti DTSEN diharapkan menjadi standar baru bagi lembaga sosial dan keagamaan lainnya di Blora. Bahwa penanggulangan kemiskinan bukan semata soal empati, tapi juga disiplin data dan akuntabilitas publik.