ASN BerAKHLAK, Gerakan Moral Baru Pelayan Bangsa
Pernah dengar istilah “BerAKHLAK”?
Bukan sekadar kata manis yang menempel di dinding kantor pemerintahan. Di balik tujuh huruf itu, tersimpan semangat baru bagi ASN Indonesia untuk berubah — dari birokrat yang kaku, menjadi pelayan publik yang berjiwa pengabdian.
Nilai Dasar Pelayanan
Konsep BerAKHLAK diluncurkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) pada tahun 2021.
Tujuannya sederhana tapi mendasar, membentuk satu nilai dasar bersama bagi seluruh ASN di Indonesia.
Nilai-nilai ini dirancang agar ASN bisa bekerja dengan integritas, profesional, dan siap menghadapi perubahan zaman.
BerAKHLAK merupakan akronim dari :
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Berorientasi Pelayanan
ASN diharapkan kembali ke ruh sejatinya, melayani masyarakat, bukan dilayani.
Mereka dituntut untuk peka terhadap kebutuhan publik, memberi solusi, dan melayani dengan empati.
Birokrasi yang cepat, ramah, dan terbuka adalah bentuk nyata dari nilai ini.
Akuntabel
Setiap tindakan, keputusan, dan penggunaan anggaran harus bisa dipertanggungjawabkan.
ASN akuntabel tidak menyembunyikan data, tidak main-main dengan keuangan publik, dan tidak berlindung di balik jabatan.
Transparansi menjadi napasnya.
Kompeten
Zaman terus berubah, teknologi makin cepat. ASN yang kompeten bukan sekadar hadir, tapi terus belajar, berinovasi, dan memperbarui kemampuan.
Birokrat lama yang enggan belajar pelan-pelan akan tertinggal di era digital ini.
Harmonis
ASN adalah potret miniatur Indonesia.
Dari berbagai latar belakang, suku, agama, dan budaya — mereka diajak menjaga kerukunan dan solidaritas kerja.
Perbedaan tidak lagi menjadi jurang, tapi kekuatan dalam melayani.
Loyal
Loyalitas ASN hanya satu, kepada bangsa, negara, dan konstitusi.
Mereka bekerja bukan demi kelompok politik atau individu, tapi demi tegaknya Pancasila dan UUD 1945.
Loyal berarti teguh pada nilai kebangsaan, bukan pada kepentingan sesaat.
Adaptif
ASN adaptif itu lincah, terbuka terhadap perubahan, dan tidak alergi inovasi.
Pandemi COVID-19 kemarin jadi ujian nyata, siapa yang bisa menyesuaikan diri dengan teknologi dan sistem kerja baru, dialah yang bertahan.
Kolaboratif
Masalah publik tidak bisa diselesaikan sendirian.
ASN kolaboratif itu mau membuka diri, bekerja sama lintas instansi, bahkan lintas sektor.
Kata kuncinya adalah sinergi, bukan ego.
Gerakan Moral, Tidak Sebatas Slogan
Nilai-nilai BerAKHLAK bukan berhenti di spanduk dan poster. Namun dimaksudkan sebagai gerakan moral nasional — membentuk karakter ASN yang berjiwa pengabdian, beretika, dan berorientasi hasil nyata.
Sejalan dengan tagline “Bangga Melayani Bangsa”, semangat ini ingin menegaskan bahwa menjadi ASN adalah kehormatan — bukan sekadar profesi.
Karena pada akhirnya, ASN yang berAKHLAK bukan hanya mengubah citra birokrasi, tapi juga menumbuhkan kembali kepercayaan publik pada negara.
“Kalau dulu ASN dikenal lamban dan birokratis, kini saatnya membalik citra itu — melayani bukan karena jabatan, tapi karena panggilan nurani. Karena bangsa yang besar hanya bisa berdiri tegak di atas aparatur yang berAKHLAK.”
.jpg)