Bupati Blora Sebut Aman, Tapi Pemkab Harus Buka Mata soal Sumur Minyak Ilegal Gandu
Proses penanganan kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, resmi dinyatakan selesai. Pertamina EP Cepu menyerahkan tanggung jawab pasca tanggap darurat kepada Pemkab Blora, Senin (1/9/2025).
Bupati Blora, Arief Rohman, menyebut kondisi sudah aman dan warga bisa kembali ke rumah masing-masing. Ia juga memastikan korban terdampak mendapat bantuan, sementara lahan jagung yang rusak akibat pemadaman akan diganti.
Lebih lanjut, Bupati menyebut Pemkab akan berkoordinasi dengan ESDM provinsi dan kementerian soal keberadaan sumur minyak masyarakat. Jika dianggap membahayakan, sumur ilegal direkomendasikan untuk ditutup.
Putihnya Empati dan Penanganan Formal
-
Bantuan Korban – Baznas Kabupaten dan Provinsi serta pihak lain sudah menyalurkan bantuan bagi korban meninggal, luka, dan rumah yang rusak.
-
Pemulihan Trauma – Pemkab berjanji mendampingi warga terdampak agar berani kembali ke rumah.
-
Ganti Rugi Lahan – Tanaman jagung yang rusak akibat pemadaman api dijanjikan diganti, sehingga petani tidak menanggung kerugian sendirian.
Hitamnya Statement Sembrono, Akar Masalah Tak Tersentuh
-
Terlalu Cepat Bilang Aman
Risiko kebocoran gas, ledakan susulan, hingga potensi longsor tanah masih mungkin terjadi. Menyebut “aman” terlalu dini. -
Lempar Tanggung Jawab ke ESDM
Koordinasi ke ESDM provinsi dan kementerian penting, tapi seakan jadi tameng untuk menghindari sikap tegas. Faktanya, sumur ilegal sudah berulang kali makan korban di Blora. -
Bantuan Bukan Solusi Permanen
Santunan dan ganti rugi hanya solusi jangka pendek. Tanpa alternatif ekonomi, warga akan tetap tergoda kembali ke praktik pengeboran liar. -
Tidak Ada Evaluasi Pengawasan
Apresiasi ke Pertamina dan BPBD hanya formalitas. Padahal, lemahnya pengawasan memungkinkan sumur ilegal tumbuh subur bertahun-tahun.
Pemkab Harus Buka Mata
Kasus Gandu hanyalah puncak gunung es. Sumur minyak ilegal di Blora bukan sekadar persoalan teknis, tapi juga bom waktu sosial-ekonomi.
Pemkab harus tegas untuk :
-
Menutup sumur ilegal, bukan menunda dengan alasan “izin ESDM”.
-
Membuat program ekonomi alternatif bagi warga sekitar lokasi rawan.
-
Menghadirkan pengawasan ketat agar tragedi serupa tidak terulang.
Tanpa langkah ini, tragedi Gandu hanya akan jadi daftar panjang kebakaran sumur ilegal di Blora.
Apa yang Harus Dilakukan Warga Cepu Raya
Selain menunggu keputusan pemerintah, warga Cepu Raya juga bisa mengambil langkah nyata seperti :
-
Jangan Tergoda Sumur Ilegal – Risiko nyawa terlalu besar dibanding keuntungan sesaat.
-
Dorong Ekonomi Alternatif – Galakkan usaha kecil, pertanian, dan peternakan modern agar warga tak bergantung pada minyak.
-
Bentuk Komunitas Warga Tanggap – Buat forum desa untuk melaporkan aktivitas berbahaya sebelum terjadi kebakaran.
-
Perkuat Kesadaran Kolektif – Edukasi generasi muda bahwa sumur ilegal bukan warisan yang patut diteruskan, melainkan bahaya yang harus dihentikan.
